Dalam diri manusia terdapat organ yang memiliki peran signifikan dalam mempengaruhi kehidupannya, yaitu hati. 

Hati merupakan salah satu organ tubuh manusia yang mempunyai fungsi penting bagi kesehatan tubuh, mulai dari menghancurkan racun di dalam saraf, menghasilkan protein hingga membantu proses pencernaan.

Dalam perspektif Islam hati merupakan hal pokok dari segala perilaku manusia, jika hatinya baik maka perilakunya akan baik, akan tetapi apabila hatinya buruk maka akan berakibat buruk terhadap perilaku manusia.

Hati diibaratkan sebagai seorang penguasa yang memiliki kekuasaan penuh untuk memberikan perintah kepada anggota tubuh lainnya.

Hal ini sejalan dengan ajaran Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam yang berbunyi:

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ. أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

“Selalu ingatlah bahwa di dalam tubuh ini terdapat segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka seluruh tubuh pun baik. Namun, jika segumpal daging itu rusak, maka seluruh tubuh pun rusak. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati” (Hadits Riwayat Bukhari).

Pentingnya peran hati dalam kehidupan manusia, maka diperlukan upaya upaya agar kondisi dan stabilitasnya tetap tenang, tidak ragu, bingung , hampa bahkan galau.

Menukil isi dari kitab Nashaihul ibad, sebagiamana yang disampaikan oleh Syaikh Nawawi Al-Bantani menyatakan bahwa kebingungan atau kegalauan yang menghampiri hati dapat diatasi dengan 2 langkah. 

Amalkan Doa dari Nabi Muhammad

berdoa menjadi amalan yang sangat efektif dalam menjaga stabilitas hati, terutama ketika sedang dilanda rasa cemas dan waswas,

sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap kali seorang muslim merasakan kegundahan atau kesedihan, dan kemudian dia membaca doa ini, pasti Allah akan menghapuskan kesedihannya dan menggantikannya dengan kebahagiaan.” (Hadits Riwayat Ahmad, Ibnu Abi Syaibah, Thabrani, dan Hakim).

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku ini hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, dan keturunan dari hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku berada dalam kekuasaan-Mu, segala ketetapan-Mu telah berlaku bagiku, dan keputusan-Mu yang adil telah berlaku atas diriku. Aku memohon dengan segala nama yang Engkau sebutkan untuk diri-Mu, yang Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, yang Engkau ajarkan kepada salah seorang makhluk-Mu, atau yang Engkau simpan dalam ilmu-Mu yang tersembunyi. Mohonlah agar Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai cahaya hatiku, sinar dadaku, pelipur kesedihanku, dan penolak kedukaanku.” (Hadits Riwayat Ahmad, Ibnu Abi Syaibah, Thabrani, dan Hakim).

Berdzikir

berdzikir merupakan solusi lainnya untuk mengingat Allah dan mendapatkan ketenangan hati dan dijauhkan dari rasa bingung.

Sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya di Surat Ar-Ra’d ayat 28:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Syaikh Nawawi memberikan keleluasaan dalam memilih bacaan d,zikir, salah satu contohnya adalah sebagai berikut:

لَا إلهَ إلَّا اللهُ، وَلاَ حَوْلَ ولا قوَّةَ إلَّا بِاللهِ

Bacaan latin: La ilaha illallahu, wa la haula wa la quwwata illa billah.

Artinya: TIada Tuhan selain Allah dan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah.

Semoga Allah senantiasa memberikan ketangang dan kelapngan kepada hati kita agar kita dijauhkan dari rasa gundah, bingung, resah dan was was, dengan mengamlakan amalan amalan diatas.

Waallahualambisahwab…