Membaca Al-Qur’an adalah salah satu ibadah yang mendapatkan pahala besar, sebagai seorang muslim Quran menjadi pedoman yang harus selalu dilantunkan dan di amalkan dalam kehidupan sehari-hari,

Tapi banyak diantara saudara muslim kita yang tidak rutin membaca quran,

karena alasan belum fasih dan malu belajar quran, padahal Salah satu ibadah paling agung adalah membaca Al Quran, 

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضى الله عنهما : ضَمِنَ اللَّهُ لِمَنَ اتَّبَعَ الْقُرْآنَ أَنْ لاَ يَضِلَّ فِي الدُّنْيَا ، وَلاَ يَشْقَى فِي الآخِرَةِ ، ثُمَّ تَلاَ {فَمَنَ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى}

“Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata: “Allah telah menjamin bagi siapa yang mengikuti Al Quran, tidak akan sesat di dunia dan tidak akan merugi di akhirat”, kemudian beliau membaca ayat:

{فَمَنَ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى}

“Lalu barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka”. (QS. Thaha : 123) (Atsar shahih diriwayatkan di dalam kitab Mushannaf Ibnu Abi Syaibah).

Lalu bagaimana jika masih membaca al-qur’an dengan terbata-bata?,

Apakah yang bersangkutan akan mendapatkan dosa? karena ketidakmampuannya.

sementara kita dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an dengan tartil dan indah?

Sesungguhnya Islam bukanlah agama yang memberatkan umatnya. Berkenaan dengan mereka yang masih belum mampu membaca kitab suci dengan tartil sebagaimana yang diharapkan.

Dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa, 

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ، قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أجْرَانِ )) متفقٌ عَلَيْهِ .

Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka ia bersama para malaikat yang mulia (bersih dari maksiat) dan taat dalam kebaikan Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan merasa kesulitan ketika membacanya, maka baginya dua pahala.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 4937 dan Muslim, no. 798]

Hadits tersebut menjabarkan terkait pahala membaca Al-Qur’an terbata-bata, yaitu 2 kali lipat.

Menurut sebagian besar ulama, pahala yang pertama adalah untuk kesediaannya membaca Al-Qur’an. Selanjutnya pahala yang kedua adalah atas jerih payahnya dalam berusaha membaca huruf-huruf Al-Qur’an.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ لَكِ مِنَ الأَجْرِ عَلَى قَدْرِ نَصَبِكِ وَنَفَقَتِكِ

“Sesungguhnya pahala untukmu tergantung pada besarnya kerja kerasmu dan biaya yang kau keluarkan.” (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 1:644. Hadits ini sahih sesuai syarat shahihain)

Dalam kaedah yang dibawakan oleh As-Suyuthi dalam Al-Asybah wa An-Nazhair (hlm. 320) disebutkan,

مَا كَانَ أَكْثَرُ فِعْلاً كَانَ أَكْثَرُ فَضْلاً

“Amalan yang lebih banyak pengorbanan, lebih banyak keutamaan.”

Hadits tentang membaca Al-Qur’an terbata-bata ini berlaku hanya bagi mereka yang benar-benar tak dapat membacanya. Jadi untuk orang yang sudah fasih melantunkan Al-Qur’an wajib melafalkannya dengan tartil.

Tadarus Al-Qur’an sebenarnya adalah ibadah yang ringan dan dapat kita lakukan kapanpun ketika ada waktu senggang.

Apalagi saat ini sudah banyak tersedia platform belajar Quran digital , salah satunya gurungaji.com dengan metode Al Barqy 8 Jam bisa baca quran yang dapat diakses kapan dan di mana saja.

Semoga tidak ada alasan lagi bagi kita muslim untuk tidak membaca quran dan belajar Al Quran, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

خيركم من تعلم القرآن وعلمه

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”. (HR. Bukhori).

InsyaAllah menjadikan Al-Qur’an sebagai bagian dari kehidupan tidak lain hanya akan mendatangkan kebaikan bagi dunia dan akhirat seorang muslim.