Sebagai seorang muslim, kita tentu tidak asing mendengar kata Asmaul Husna. Asmaul Husna merupakan nama-nama baik yang dimiliki oleh Allah dan terdiri dari 99 nama yang masing-masing memiliki arti dan makna yang baik. Asmaul Husna biasa dinyanyikan sebagai shalawat setelah melakukan ibadah sholat maghrib.
Asma merupakan bahasa arab yang berarti “nama”, sedangkan Husna adalah kata berbahasa arab yang berarti “yang baik atau indah”, sehingga Asmaul Husna merupakan nama-nama yang baik dan indah milik Allah. Dalam Al-Quran Allah telah menjelaskan bahwa Asmaul Husna adalah nama serta sifat yang dimiliki – Nya, seperti pada surat At-Thaha: 8 yang artinya
“Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai Asmaul Husna (nama-nama yang baik)”. (QS At-Thaha: 8)
Kemudian Allah menjelaskan pula pada surat Al-Baqarah: 31 yang berarti “Dia telah mengajari Adam seluruh nama” serta menyerukan kepada ummat-Nya untuk menyebut Asmaul Husna dalam doa, hal tersebut dijelaskan pada surat Al-A’raf: 130 yang memiliki arti “Milik Allah lah nama-nama yang indah, dan mohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama tersebut”.
Memahami Asmaul Husna merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap muslim, karena termasuk dalam tauhid, sehingga seorang muslim dapat mewujudkan dan mengamalkan keimanan sempurna kepada Allah. Mempelajari Asmaul Husna terdapat dalam dua jenis tauhid sebagai berkut.
Tauhid al-ilmi al-khabari al-Itiqadi atau tauhid yang berhubungan dengan ilmu atau pengalaman dan sumbernya dari berita atau wahyu Allah serta menyangkut keyakinan dalam hati seseorang. Tauhid ini merupakan penetapan sifat-sifat maha sempurna bagi Allah serta pensucian sifat-Nya dari penyerupaan. Tauhid kedua merupakan bentuk dari penghambaan diri kepada Allah serta tidak menyekutukan – Nya.
Ayat Al-Qur’an Tentang Asmaul Husna
Kata Asmaul Husna berasal dari bahasa Arab, yaitu Al-Asmaau yang berarti nama dan Al-Husna yang berparti baik dan indah. Secara istilah Asmaul Husna berarti nama-nama Allah yang indah. Asal Asmaul Husna dikisarkan melalui kitab asbabun-nuzul, dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa Rasullulah yang sedang melaksanakan salat di Mekah berdoa dengan menyebut “Ya Rahman, Ya Rahim” doa yang diucapkan oleh Rasul kemudian didengar oleh seorang kaum musyrikin, orang itu kemudian berkata bahwa, “dia melarang kita menyembah dua Tuhan, namun dia menyebutkan dua Tuhan dalam doanya”. Dari kejadian tersebut, turunlah surat Al-Isra ayat 110 yang berbunyi,
“Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al Asmaaul Husna dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalat mu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu”. (Q.S. Al-Isra:110)
Turunnya surat Al-Isra ayat 110 tersebut merupakan peringatan dari Allah kepada kaum musyrikin yang memiliki pandangan buruk terhadap Rasul yang sedang berdoa. Dalam surat tersebut, Allah mengatakan bahwa Rasul menyebut Rahman dan Rahim untuk memuji kekuasaan Allah melalui penamaan yang memiliki arti yang indah dan baik. Kemudian Allah menurunkan lagi surat Al- A’raf: 180 yang berbunyi,
“Hanya milik Allah Asmaul Husna, maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam nama-nama Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. (Q.S. Al-A’raf:180).
Jumplah 99 nama tersebut merupakan kesepaktan para ulama berdasarkan hadist shahih yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Allah mempunyai 99 nama, serratus kurang satu. Barangsiapa memahaminya akan masuk syurga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hanya saja hadist ini tidak menetapkan secara tegas apa saja ke-99 nama tersebut.
Di akhir abad kedua hingga permulaan abad ketiga hijriyah, beberapa ulama mencoba berijtihad menghimpun 99 namatersebut dengan melakukan telaah terhadap Al-Qur’an dan Hadist. Hasilnya, terkumpul 99 nama yang masyhur dikalanagan para ulama. Masing-masing dari 99 nama Allah atau asmaul husna ini memiliki keajaiban dan keutamaan. Namun 99 nama ini belum termasuk ism jalalah “Allah”. Sehingga, bila ditambah dengan ism jalalah “Allah”, maka jumplah nama Allah menjadi 100.
Hikmah dan Manfaat Melafalkan Asmaul Husna
Seperti yang telah penulis jelaskan sebelumnya, melafalkan Asmaul Husna merupakan salah satu tauhid yang perlu diamalkan oleh seorang muslim untuk dapat menyempurnakan dan mengamalkan keimanan kepada Allah semata. Selain dapat memperkuat iman kita, melafalkan Asmaul Husna juga memberikan beberapa hikmah serta manfaat antara lain sebagai berikut.
- Mendekatkan diri kepada Allah, dengan menghafalkan serta mengucapkan Asmaul Husna dalam keseharian seorang muslim amalan ini dapat mendekatkan seorang hamba kepada Allah. Caranya dengan melafalkan Asmaul Husna setiap pagi hari dan setelah shalat Maghrib disertai dengan salawat-salawat atas nabi.
- Membukakan pintu rezeki. Semakin dekat seorang hamba kepada Allah, maka urusan duniawi seperti masalah rezeki dapat lebih mudah didapatkan atau terwujud. Semakin dekat seorang hamba kepada Allah, maka urusan duniawi lainnya akan mengikuti.
- Sebagai jembatan surga. Surga merupakan salah satu janji Allah kepada hamba-Nya yang mendekatkan diri kepada-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Setiap muslim tentu ingin masuk surga, oleh karena itu salah satu caranya adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui beberapa amalan seperti membaca Asmaul Husna.
- Dilindungi oleh Allah. Hamba yang mendekatkan diri kepada Allah serta memperbanyak amalan baik, maka dalam setiap langkahnya akan dilindungi dan disertai oleh rahmat Allah.
- Diberikan petunjuk ke jalan yang lurus. Manfaat kelima ini merupakan hikmah yang dapat dituai oleh seorang mukmin apabila mengamalkan perbuatan baik walaupun kecil seperti membaca Asmaul Husna.
- Menentramkan hati serta pikiran. Muslim yang dekat dengan Allah serta senantiasa berusaha menjauhi hal-hal buruk niscaya akan lebih tentram hatinya.
Itulah keenam manfaat yang didapatkan dari amalan kecil dan mudah seperti membaca Asmaul Husna, selain itu salah satu Syekh yaitu Syekh Shalih Al- Ja’fari pernah mengatakan bahwa seseorang yang berdoa sembari menyebut nama-nama Asmaul Husna maka orang tersebut telah meminta seluruh kebaikan dan telah membuat pencegahan antara dirinya dengan keburukan secara menyeluruh.
Syekh shalih mencontohkan pula bagaimana cara berdoa untuk memeroleh seluruh kebaikan tersebut. Caranya adalah menyebutkan Asmaul Husna seperti yang Rasul lakukan, seperti “Ya Rahman, Rahim” dengan menyebutkan kedua Asmaul Husna tersebut, maka seseorang telah meminta rahmat kepada Allah, lalu dilanjutkan dengan berdoa seperti biasa.
Manfaat lain dari menyebutkan Asmaul Husna dijelaskan pula oleh Syekh shalih. Beliau menjelaskan bahwa menyebut Asmaul Husna dapat memberikan manfaat untuk urusan dunia, agama serta akhirat. Oleh karena itu, dengan menyebutkan Asmaul Husna disebut pula sebagai zikir yang mengumpulkan kebaikan, kunci keberkahan serta kejelasan. Kemudian beliau menyebutkan pula bahwa tidak akan diberi kesulitan seseorang yang melafazkan Asmaul Husna serta diberikan kelapangan dan dimudahkan segala urusannya, disembuhkan atau diangkat penyakitnya serta Allah akan menerangi hati seseorang yang mengucapkan Asmaul Husna.
Itulah penjelasan mengenai Asmaul Husna manfaat serta makna yang dapat dipahami oleh seorang muslim agar mendapatkan hikmah serta beragam manfaat.
Allahu’alam Bi Syawab