Perjalanan Hidup Nabi Yusuf

 
Nabi Yusuf alaihissalam merupakan nabi Allah yang berasal dari kaum Bani Israel. Beliau adalah anak Nabi Ya’kub dan Ribka. Diantara kedua belas saudaranya, hanya Bunyamin saja menjadi saudara kandungnya. Ada banyak kisah semasa perjalanan hidupnya mulai lahir sampai akhir kehidupannya.
 

Nabi Yusuf Dibuang ke Dalam Sumur 

 
Dibandingkan dengan anak lainnya, Nabi Ya’qub memang memberikan perhatian lebih kepada Bunyamin dan Yusuf. Hal ini dikarenakan sifat keduanya yang sangat berbeda jika dibandingkan saudara lainnya. Situasi ini tentunya menimbulkan adanya rasa iri dari putra lainnya. Nabi Yusuf dibuang oleh saudaranya ke dalam sumur ketika berhasil membohongi Nabi Ya’kub. Allah SWT nyatanya menyelamatkannya dengan memberikan tali lewat seorang pedagang yang tengah lewat. Akhirnya Nabi Yusuf dikembalikan kembali ke rumahnya oleh pembesar kerajaan Mesir.
 

Difitnah dan Dipenjara akibat Rayuan Zulaikha

 
Yusuf dijadikan anak angkat sekaligus melayani kebutuhan di rumah seorang pembesar kerajaan. Pasangan Qithfir dan Zulaikha sangat menyayanginya akibat ketampanan yang ia miliki. Keduanya bahkan tidak percaya jika Nabi Yusuf adalah manusia dan sering mengira jelmaan malaikat. Rasa kagum Zulaikha pun akhirnya membuatnya tidak bisa menahan godaan setan. Dirinya akhirnya merayu Yusuf untuk melakukan perbuatan tercela. Keduanya pun terlibat sedikit perkelahian akibat saling memaksa hingga akhirnya datanglah Qithfir. Zulaikha hanya bisa memfitnah Yusuf ke penjara.
 

Nabi Yusuf Dijual ke Orang Mesir 

 
Para musafir terlihat begitu senang ketika melihat keberadaan Nabi Yusuf. Kesenangan ini akibat keberhasilan prediksi dimana sedang mereka peroleh. Orang yang membeli Yusuf pun merasa bahagia karena menjadikannya sebagai anak sekaligus mendapatkan tempat dan layanan begitu baik. Dalam Surat Yusuf ayat 23 sampai 29 menunjukkan bahwa Istri pembesar Mesir, Zulaikha merayu Yusuf untuk bersedia menuruti hasratnya. DIrinya meminta agar hal ini dirahasiakan namun masih saja diketahui oleh wanita di kota dan kalangan istana. Peristiwa ini pun membuat nama Yusuf menjadi buruk

Kembali ke Keluarga

 
Kisah ini diawali ketika Nabi Yusuf dibuang ke dalam sumur oleh saudaranya dan dinyatakan meninggal diterkam binatang buas. Lantas, ayahnya, Nabi Yakub yang sudah berumur dengan daya penglihatannya kabur bisa mengenali anaknya lewat pakaian lusuhnya. Singkat cerita, mereka pun akhirnya kembali bersama lagi. Banyaknya kisah hidup yang dilalui semasa Yusuf kecil tidak membuatnya sombong akan berbagai karunianya oleh Allah. Seperti halnya dikaruniai wajah sangat tampan dan garis keturunan kenabian dari buyutnya
 

Mimpi Nabi Yusuf AS 

 
Nabi Yusuf bermimpi melihat sebanyak 11 bintang dan matahari serta bulan bersujud kepadanya. Secara tersurat, ayat ini menceritakan bahwa Nabi Ya’kub meyakini jika anaknya kelak akan menjadi orang penting dan mempunyai kekuasaan. Harapan pun muncul agar mewarisi nubuwwah (kenabian). Peristiwa ini menjadi pokok pentingnya kasih sayang oleh Nabi Ya’qub sangat mendalam jika dibandingkan dengan anaknya yang lain. Hal ini menimbulkan rasa kecemburuan pada saudara-saudaranya. Perasaan ini pun berbahaya Nabi Yusuf bahkan sempat membuatnya dibuang di sumur. Bagaimana kisa selanjutnya? Ikuti kelanjutan kisahnya pada buku Nabi Yusuf AS: Sang Rasul yang Rupawan.
 

Jamuan Makan oleh Zulaikha 

 
Adanya jamun makan yang diadakan oleh Zulaikha juga menimbulkan adanya peristiwa lain dalam kehidupan Nabi Yusuf. Para undangan memang kebanyakan terdiri atas wanita dan sempat menggunjing satu sama lain akibat menggoda Yusuf. Zulaikha yang mendengar gunjingan itu pun akhirnya meminta para undangan untuk memotong buah di depannya menggunakan pisau. Mereka pun terperangah ketika melihat ketampanan Nabi Yusuf hingga terpotong jari mereka pada saat mengupas kulitnya.
 

Nabi Yusuf AS yang Menafsirkan Mimpi Raja 

 
Nabi Yusuf yang mendapatkan kesempatan untuk menafsirkan mimpi raja, akhirnya dibebaskan dari penjara akibat fitnah dari Zulaikha. Mimpi Al Aziz telah dijelaskan dalam surat Yusuf ayat 43 dan 44. Dirinya tengah bermimpi cukup unik sehingga membuatnya penasaran dengan arti dibaliknya. Nabi Yusuf yang mendengar kabar ini maka Nabi Yusuf pun tertarik untuk mentafsirkannya. Peristiwa ini menjadi awal mula perkenalannya dengan raja Mesir. Ketertarikan Raja kepada Nabi Yusuf pun juga semakin kuat hingga akhirnya terbongkarlah tipu daya Zulaikha atas fitnahnya.
 

Yusuf menjadi Menteri Keuangan Negara 

 
Takwil mimpi oleh Nabi Yusuf terhadap sang Raja membuat dirinya akhirnya diangkat sebagai Menteri Keuangan Negara. Penafsiran yang dilakukannya ternyata berhasil menjadi kenyataan. Penduduk Mesir pun diperintahkan untuk bercocok tanam saat menghadapi musim paceklik di waktu ke depan. Apa yang diperintahkan Nabi Yusuf kepada orang Mesir nyatanya berkebalikan dengan kebiasaan sehari-harinya. Mereka pun merasa jika mendapatkan hasil lebih baik daripada sebelumnya. Fakta ini menunjukkan bahwa suatu negara bisa berhemat secara sederhana untuk menghadapi masa-masa sulit.
 

Kisah Nabi Yusuf sebagai Wakil Raja Mesir 

 
Raja Mesir yang sudah banyak mendengar tentang Yusuf dari berbagai sumber, akhirnya membuatnya tertarik untuk mengenalnya lebih jauh. Kecerdasan otak, pengetahuan luas, kesabaran dan kejujuran serta akhlaknya menjadi alasan untuk diangkat sebagai Wakil Raja Mesir.
 

Tawaran Raja Mesir

 
Nabi Yusuf tidak menolak atas tawaran Raja Mesir itu. Sang Nabi akhirnya menerima dengan kekuasaan penuh dalam bidang keuangan serta bahan makanan. Hal ini dikarenakan pertimbangannya sendiri bahwa kedua hal tersebut memiliki peran sangat penting. Pada hari penobatan Nabi Yusuf sebagai wakil Raja, sang Nabi mengenakan pakaian kerajaan dengan kalung emas. Kemudian Raja melepaskan cincin di jarinya untuk dipasangkan kepada Yusuf sebagai tanda kekuasaan. Peristiwa ini juga berhubungan dengan kisah cintanya bersama Zulaikha.
 

Tujuh Tahun Pertama Kepemimpinan 

 
Sebagai penguasa bijaksana, Nabi Yusuf selalu memuliakan tugasnya dengan sering mengadakan kunjungan ke daerah kekuasaannya. Tujuannya untuk berkenalan dengan rakyat jelata agar segala rancangan dan kebijakannya bisa dilaksanakan secara tepat sasaran. Dalam tujuh tahun pertama kepemimpinannya, Nabi Yusuf menjalankan pemerintahan dengan rakyat Mesir yang hidup tentram dan aman. Semua keperluan warga pun berhasil tercukupi secara merata. Seluruh lapisan masyarakat bisa menjangkaunya tanpa terkecuali.
 

Musim Panas dan Paceklik Tiba 

 
Berkat kepengurusan dari Nabi Yusuf yang begitu bijaksana, datangnya musim panas dan paceklik tiba tidak membuat rakyat kebingungan akan bahan makanan. Mereka pun hidup tentram tanpa ada rasa khawatir akan krisis pangan bahkan derita kelaparan seperti masa sebelumnya. Kabar inipun membuat banyak orang datang dari desa dan kota pinggir Mesir atau negara lain. Mereka mengaku jika kekurangan bahan pangan dan mengharap pertolongan dari Nabi Yusuf agar bisa membeli gandum sebagai stok sementara. Diantaranya bahkan merupakan saudara sang Nabi sendiri.
 

Perjalanan Cinta Nabi Yusuf 

 
Bisa dikatakan jika kisah cinta seorang Nabi memang sangatlah menarik untuk dipelajari. Tidak hanya sekedar memahami dan mengetahui, namun juga mengambil pelajaran di dalamnya untuk menjadi pribadi lebih baik lagi. Terutama bagi umat Muslim ketika mengagumi seseorang.
 

Awal Pertemuan Yusuf dan Zulaikha 

 
Awal pertemuan Nabi Yusuf dan Zulaikha tidak terjadi di pesta mewah atau ketika berpapasan di jalanan. Keduanya bertemu lantaran sang nabi merupakan budak yang diangkat menjadi anak oleh Qithfir, suami Zulaikha. Dirinya tengah menjabat sebagai menteri keuangan di Mesir.
 
Singkat cerita, Nabi Yusuf pun tinggal bersama keduanya sekaligus keluarga angkat lainnya di dalam istana. Zulaikha pun berkali-kali terpesona dengan ketampanan Nabi Yusuf. Bahkan tidak jarang keluar pujian untuk memuji wajah sang Nabi mulai dari rambut indah dan rupawan.
 

Zulaikha yang Sering Menggoda Yusuf 

 
Zulaikha menjadi cobaan yang paling berat dirasakan oleh Nabi Yusuf. Sebagai laki-laki, sang Nabi pun mengakui jika sama-sama memiliki nafsu. Terlebih bahwa Zulaikha mempunyai paras begitu cantik jelita. Bahkan diketahui juga apabila dirinya sengaja berhias hanya untuk menggoda.
 

Zulaikha Memfitnah Yusuf karena Cintanya Tak Berbalas 

 
Kisah antara Nabi Yusuf dan Zulaikha pun hampir saja terjadi sampai akhirnya sang Nabi ingat akan tindakannya. Namun Zulaikha pun menangkapnya dan merobek gamis Yusuf sampai terlepas. Penolakannya akhirnya membuatnya dipenjara akibat adanya fitnah untuknya. Fitnah yang diberikan oleh Zulaikha akhirnya membuat Yusuf dipenjara atas utusan suaminya dalam waktu sangat lama. Setelahnya, Qithfir pun meninggal dunia hingga membuat Zulaikha jatuh miskin. Tangisannya bahkan membuat penglihatannya menurun hingga menjadi pengemis.

Yusuf dan Zulaikha Dipertemukan Kembali 

 
Sekian lama setelah Nabi Yusuf dipenjara, tibalah saatnya dibebaskan. Setelahnya, sang Nabi diangkat menjadi pejabat negara dan berhasil menggantikan posisi raja sebelumnya yang sudah meninggal. Singkat cerita, Yusuf pun dipertemukan kembali bersama Zulaikha. Yusuf yang tidak tega dengan keadaan Zulaikha sekarang, membuatnya merasa amat kasihan. Akhirnya sang Nabi mengutus seseorang untuk menyampaikan ajakan menikah jika ingin menghabiskan masa tua bersamanya. Allah SWT pun mengabulkan permintaan keduanya.
 

Hikmah dari Perjalanan Kisah Hidup Nabi Yusuf 

 
Kisah Nabi Yusuf menjadi salah satu kisah Nabi yang bisa memberikan hikmah bagi siapa saja. Bagaimana Nabi Yusuf menjalani kehidupannya. Tidak sedikit orang-orang pun menjadikannya sebagai suri tauladan untuk menegakkan agama bahkan sekedar sehari-hari. Dalam perjalanan hidupnya, begitu banyak pembelajaran penting serta berharga yang bisa kita ambil. Grameds dapat membaca buku Nabi Yusuf (Sebaik-Baik Kisah) yang dipenuhi dengan inspirasi serta hikmah yang bisa kamu pelajari.

Nabi Yusuf Tidak Sombong dengan Ketampanannya 

 
Anda pun tentu sudah mengetahui bahwa Nabi Yusuf memiliki wajah yang begitu tampan jika dibandingkan dengan nabi lainnya. Hal ini menjadi salah satu hikmah dari Allah. Lantas karunia ini tidak membuatnya merasa sombong untuk dipamerkan kepada orang lain dan membuat iri. Nabi Muhammad bahkan selalu rendah hati dengan apa yang sudah dimilikinya. Tidak jarang jika dirinya selalu mematahkan pujian dari orang lain. Kerendahan hati ini tentu menjadi pelajaran penting untuk semua orang terutama kaki-laki. Bahwa ketampanan hanya titipan Allah semata.
 

Selalu Menjaga Hawa Nafsunya

 
Berkat ketampanan yang dimilikinya, membuat banyak wanita akhirnya tergila-gila dengannya. Zulaikha bahkan mencoba berbagai cara hanya untuk menggoda Nabi Yusuf. Namun hal ini tidak membuatnya bisa tergoda dengan rayuannya karena mampu menjaga hawa nafsunya. Nabi Yusuf dikenal memiliki pengendalian diri yang bagus sehingga tidak mudah untuk terjerat dengan godaan syaitan. Alih-alih menanggapi rayuan banyak wanita, beliau justru meningkatkan imannya kepada Allah. Caranya, selalu berbuat baik dan menghindari hal-hal buruk.

Tidak Menyimpan Dendam pada Saudaranya

 
Sifat baik yang dimiliki oleh Nabi Yusuf adalah tidak pernah mengeluh dan memunculkan rasa iri hatinya. Kasih sayang dari Nabi Ya’kub memang diakui lebih kuat kepada Yusuf sehingga membuat saudaranya dengki. Mereka pun memutuskan untuk membuangnya ke dalam sumur. Nabi Yusuf pun tidak pernah menyimpan dendam pada saudaranya sekalipun mengalami kesulitan. Sifat ini bisa ditiru oleh semua umat Muslim untuk selalu memaafkan kesalahan orang lain. Mengingat bahwa tidak sedikit diantaranya memilih untuk balas dendam dengan berbagai cara.
 

Senantiasa Sabar dengan Ujian Hidupnya 

 
Kisah Nabi Yusuf pun tidak luput dari berbagai cobaan dan ujian yang dilaluinya. Akibat rasa iri saudaranya hingga harus dibuang ke sumur, Nabi Yusuf pun harus menjalani kehidupan keras. Misalnya hidup terpisah dari orang tuanya, menghadapi godaan dari banyak wanita sampai difitnah masuk ke penjara dalam jangka waktu yang lama. Cobaan yang begitu banyak datang ke Nabi Yusuf justru membuatnya tidak mudah untuk menyerah. Beliau terus menambah keimanannya dan selalu bertawakal kepada Allah. Tidak putus untuk selalu meminta pertolongan dan petunjuk kepada-Nya agar senantiasa diberikan.
 

Tidak Sombong dengan Kelebihan yang Dimiliki 

 
Kesombongan biasa dimiliki oleh manusia dan membuatnya hanya mengundang iri dengki oleh orang di sekitarnya . Hal ini pun nyatanya juga menjadi salah satu teladan dari Nabi Yusuf. Sifat ini bisa dilihat dari pengalaman mimpinya melihat 11 bintang, bulan dan matahari bersujud kepadanya. Nabi Yakub yang mengetahui apa makna dibaliknya, meminta kepada Nabi Yusuf untuk merahasiakannya. Bahkan ketika beliau memiliki keahlian dalam tafsir mimpi juga tidak membuatnya sombong akan kelebihannya. Karunia ini tetap dimanfaatkan dengan baik tanpa dipamerkan ke semua orang.
 

Selalu Waspada dan Berhati-Hati dengan Kemungkinan Buruk

 
Kisah Nabi Yusuf bisa memberikan pengingat kepada semua orang bahwa hal huruk dapat berasal dari mana saja. Beliau mendapatkan serangan serigala hingga tidak mengelak akan rencana pembunuhan oleh saudaranya sendiri. Tentunya contoh tadi sangatlah berbahaya. Meski Nabi Yusuf bisa selamat dari sumur akibat pertolongan Allah, tetap saja ada keburukan yang datang di sekitarnya. Beliau pun selalu bersikap waspada dengan selalu meminta perlindungan kepada Allah. Anda pun juga harus tetap berhati pada siapapun dan dimanapun
 

Tidak Sombong dengan Riwayat Garis Keturunannya

 
Tidak hanya dikaruniai oleh wajah yang tampan, Nabi Yusuf juga memiliki garis keturunan tidak sembarangan. Buyut, kakek dan ayahnya sama-sama nabi. Meski begitu, hal ini tidak membuatnya justru menyombongkannya kepada banyak orang sehingga hal ini patut ditiru. Mengingat bahwa masih banyak orang yang sombong dengan pangkat keluarganya dan tentunya tidak untuk ditiru. Ingatlah bahwa Nabi Yusuf pun selalu bersikap rendah hati bahkan menjalani kehidupan penuh ujian seperti halnya manusia biasa. Beliau tak akan menyombongkannya.
 
Demikianlah kisah Nabi Yusuf dan pelajaran apa saja yang dapat kita petik darinya. Semoga kita dapat meneladani Nabi Yusuf sehingga dapat masuk dalam golongan hamba Allah yang saleh dan disayangi-Nya. Amin.
 
Alluha’alam Bi Syawab