Isra` secara bahasa berasal dari kata ‘saro’ bermakna perjalanan di malam hari. Adapun secara istilah, Isra` adalah perjalanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama Jibril dari Mekkah ke Baitul Maqdis (Palestina).
Mi’raj secara bahasa adalah suatu alat yang dipakai untuk naik. Adapun secara istilah, Mi’raj bermakna tangga khusus yang digunakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk naik dari bumi menuju ke atas langit.
Isra Mi’raj adalah dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam
Peristiwa Isra Mi’raj adalah mukjizat besar dan tanda kenabian yang sangat jelas. Selain itu, ini adalah kekhususan Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
Allah Ta’ala berfirman,
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَاۚإِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al-Isra’: 1)
Terdapat kejadian kejadian luar biasa dalam persitiwa tersebut, Apa saja kejadian kejadian luar biasa dalam peristiwa Isra Mi’raj tersebebut?
- Buraaq Hewan Yang dinaiki Rasullullah
Buraaq merupakan kendaraan yang digunakan Rasulullah SAW untuk melakukan perjalanan malam atau yang juga disebut dengan peristiwa Isra Mi’raj.
Kendaraan ini dijelaskan dalam hadits melaju sangat cepat hingga dapat membantu Rasulullah SAW mempersingkat waktu perjalanan hanya dalam satu malam.
Di antara hadits shahih yang menyebutkan kisah ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya , dari sahabat Anas bin Malik :Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“ Didatangkan kepadaku Buraaq – yaitu yaitu hewan putih yang panjang, lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal, dia meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya (maksudnya langkahnya sejauh pandangannya). Maka sayapun menungganginya sampai tiba di Baitul Maqdis, lalu saya mengikatnya di tempat yang digunakan untuk mengikat tunggangan para Nabi…….. “ (HR Muslim)
- Momen Bertemunya dengan Para Nabi Terdahulu
Dalam kisah Isra Miraj ini, Rasul bertemu dengan beberapa nabi terdahulu pada setiap langit yang dilewatinya. Pada langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi pertama, Nabi Adam AS.
Setelah sampai di langit kedua, Rasul lantas bertemu dengan dua nabi, yakni Nabi Isa AS dan juga Nabi Yahya AS. Perjalanan Rasul lantas berlanjut ke langit ketiga dan bertemu dengan Nabi Yusuf AS.
Setelah bertemu dengan Nabi Yusuf AS, Nabi Muhammad SAW kembali melanjutkan perjalanannya ke langit ke-4. Di langit ke-4, Rasul bertemu dengan Nabi Idris. Di langit ke-5 Rasul bertemu dengan Nabi Harun.
dilangit keenam, beliau bertemu dengan Nabi Musa As dan dilangit ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim As.
kejadian kejadian tersebut diceritakan dalam hadist HR. Bukhari, no. 3887 dan Muslim, no. 264
- Mendapat Dispensasi Shalat dari 50 menjadi 5 Waktu
Dalam peristiwa Miraj Rasullalah saw, ke sidratul muntaha, terdapat kejadian yang sangat penting, terkait dengan ibadah utama umat muslim yaitu shalat.
Bukhari dan Muslim meriwayatkannya dari Anas bin Malik dari Malik bin Sha’sha’ah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bercerita kepadanya tentang malam saat beliau di perjalankan,
“……. Kemudian diwajibkan atasku shalat lima puluh waktu sehari semalam, aku pun kembali, lalu aku bertemu Musa ‘alaihis salam.
Ia pun bertanya, ‘Apa yang diperintahkan kepadamu?’
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Aku diperintahkan shalat lima puluh waktu sehari semalam.’
Musa berkata, ‘Umatmu tidak akan sanggup melakukan shalat lima puluh waktu sepanjang hari. Demi Allah, aku pernah mencobanya pada manusia sebelum kamu, aku pun pernah memaksakan Bani Israil dengan serius. Kembalilah kepada Allah, mintalah keringanan bagi umatmu.’
Aku pun kembali (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk meminta keringanan) maka dikurangi sepuluh waktu. Aku pun kembali dan bertemu Musa lagi,
Rasul mengulangi hal serupa sampai beberapa kali, meminta keringanan kepada Allah terkait shalat 5 waktu,
… Aku pun kembali, Musa pun bertanya, ‘Apa yang diperintahkan kepadamu?’
Aku menjawab, ‘Aku diperintahkan shalat lima waktu setiap harinya.’
Musa pun berkata, ‘Umatmu tidak akan sanggup shalat lima waktu, aku pernah mencobanya pada manusia sebelummu dan aku pernah memaksakannya kepada Bani Israil dengan serius. Kembalilah kepada Allah mintalah keringanan lagi.’
Muhammmad shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Aku telah meminta kepada Allah hingga aku merasa malu. Akan tetapi, aku ridha dan menerimanya.’ Ketika aku meninggalkannya, terdengarlah sebuah seruan, ‘Aku telah tetapkan kewajibanku dan aku telah ringankan dari hamba-hamba-Ku.’”
(HR. Bukhari, no. 3887 dan Muslim, no. 264)
Allah SWT memanggil Rasul untuk menyampaikan perintah mendirikan salat bagi Nabi Muhammad SAW dan umatnya. Awalnya, Rasul diperintahkan untuk menjalankan 50 kali salat.
Namun, karena takut umatnya tak bisa menjalankan salat sebanyak 50 waktu, Nabi Muhammad SAW meminta keringanan hingga hanya perlu menjalankan perintah salat 5 waktu dalam sehari semalam
Bagi Umat Islam peristiwa Isra Miraj menjadi salah satu momen yang sangat penting. semoga dengan memperingati Isra Miraj dapat menambah keimanan kita dan menjadikan kita pribadi yang lebih baik aamiin