Nabi Isa Lahir dari Perawan Maryam
Sebagaimana yang dikisahkan dalam Al-Quran, Nabi Isa terlahir dari perut seorang perawan suci bernama bernama Maryam. Ibunda Maryam merupakan anak perempuan dari lelaki pilihan Allah bernama Imran dari keturunan Bani Israil (anak-anak Nabi Yakub).
Dalam Al-Quran disebutkan, keluarga Imran adalah salah satu keluarga yang dipilih Allah untuk mendapatkan keistimewaan berupa nikmat kenabian. Allah SWT Berfirman dalam QS. Ali Imran: Ayat 33-34:
Artinya: “Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing). Sebagiannya merupakan keturunan dari yang lainnya. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. Ali Imran: 33-34).
Saat ibunda Maryam, Hannah binti Faqudz hamil, ia melakukan nazar. Kelak anak yang terlahir itu akan dijadikan pelayan di Baitul Muqaddas. Ia berharap melahirkan seorang putera. Namun, saat dilahirkan ternyata bayi tersebut seorang perempuan. Menjelang kelahiran, Imran meninggal dunia. Betapa sedihnya hati Hannah binti Faqudz saat itu. Ia pun harus berbesar hati melahirkan tanpa didampingi suami. Ketika bayinya terlahir ke dunia, ia menamakannya Maryam. Meskipun tidak melahirkan bayi laki-laki, Hannah binti Faqudz tetap melaksanakan nazarnya. Saat Maryam beranjak dewasa, Hannah binti Faqudz mengirim Maryam ke Baitul Muqaddas untuk berkhidmat.
Terlahir sebagai anak yatim, rupanya banyak pendeta yang ingin mengasuh Maryam di Baitul Maqdis. Mereka saling berebut, tidak ada yang mau mengalah. Akhirnya, mereka pun membuat permainan. Barang siapa yang membuang pensil ke dalam sungai dan tidak tenggelam, dialah yang berhak menjaga Maryam. Tanpa disangka-sangka, permainan itu dimenangkan oleh Nabi Zakaria.
Hari-hari berikutnya, Maryam menjalani hidupnya di bawah asuhan Nabi Zakaria. Dia tumbuh menjadi gadis yang taat beribadah. Bahkan, dia juga pandai menjaga pergaulan. Dia enggan berdekatan dengan sembarang laki-laki yang bukan mahramnya. Setiap ada laki-laki yang mendekatinya, dia selalu berdoa kepada Allah agar terlindung dari godaan dan hal-hal buruk lainnya.
Maryam Hamil Nabi Isa Saat Melakukan Uzlah
Suatu ketika, Maryam menyingkir dari tengah masyarakat. Ia pergi ke bagian Baitul Muqaddas dan melakukan uzlah (mengasingkan diri untuk fokus beribadah kepada Allah). Kemudian, Allah mengutus Malaikat Jibril dalam bentuk manusia. Malaikat tersebut diperintahkan untuk meniupkan ruh Nabi Isa dalam rahim Maryam. Alangkah terkejutnya Maryam kala itu.
Malaikat Jibril berkata, “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhan-Mu untuk memberi seorang anak laki-laki yang suci.”
“Bagaimana akan ada seorang anak laki-laki, sementara tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku? Aku bukan (pula) seorang pezina,” ujar Maryam.
Menjawab kebingungan Maryam, Allah SWT berfirman melalui perantara Jibril. Hal itu tertuang dalam QS. Ali Imran: 47:
قَالَتْ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ وَلَدٌ وَّلَمْ يَمْسَسْنِيْ بَشَرٌ ۗ قَالَ كَذٰلِكِ اللّٰهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ ۗاِذَا قَضٰٓى اَمْرًا فَاِنَّمَا يَقُوْلُ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ
Artinya: Dia (Maryam) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?” Dia (Allah) berfirman, “Demikianlah Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.” (QS. Ali Imran:47)
Maryam akhirnya mengandung tanpa berhubungan dengan laki-laki mana pun. Dalam berbagai riwayat, dijelaskan bahwa Maryam mengandung dengan cara memakan dua butir kurma yang dibawakan oleh Jibril kepadanya. Perut Maryam kian membesar dari hari ke hari. Kehamilan itu tentu saja tidak bisa disembunyikan. Yusuf bin Yakub an-Najjar, seorang ahli ibadah Bani Israil menjadi orang pertama yang mengetahui ihwal kehamilannya. Dia sangat terkejut, sebab yang dia tahu Maryam adalah gadis yang taat beribadah dan selalu menjaga kesucian dirinya.
Maryam Membawa Nabi Isa Pulang ke Tengah Masyarakat
Sakitnya persalinan dirasakan Maryam di hari kelahiran Nabi Isa. Tertatih-tatih, Maryam berjalan ke sebuah tempat pangkal pohon kurma. Sembari menghentak-hentak pohon itu, Nabi Isa pun keluar menyapa dunia. Saat itu, Maryam merasa sangat bingung. Ia tak dapat membayangkan berbagai komentar yang akan diterimanya. Merasa frustrasi, ia sampai berharap untuk meninggalkan dunia saja. Benar saja, Maryam menjadi buah bibir masyarakat. Banyak yang menuduhnya pezina karena hamil tanpa suami.
Seolah tahu apa yang dirasakan ibundanya, Nabi Isa yang baru saja lahir itu tiba-tiba berbicara. Atas perintah Allah, Nabi Isa menghibur Maryam hingga hatinya kembali tenang. Pada akhirnya, Maryam memutuskan untuk membawa anaknya pulang, kembali ke tengah masyarakat.
Nabi Isa Jadi Hamba Pilihan Allah dalam Berdakwah
Dalam Al-Quran, Allah SWT menjelaskan bahwa Nabi Isa adalah salah satu hamba terbaik pilihan-Nya. Nabi Isa juga menjadi utusan Allah yang berkedudukan tinggi dan mulia di sisi-Nya. Salah besar apabila kaum Yahudi menyebutnya anak pezina. Nabi Isa juga bukan pula anak Allah, melainkan khalifah yang ditugaskan menjadi petunjuk bagi umatnya.
Risalah Nabi Isa pada masa-masa awal setelah kelahirannya adalah menetapkan makam kenabiannya. Selain itu, Maryam juga dinyatakan tidak berdosa atau bersalah. Saat itu, Nabi Isa belum bertugas untuk memikul tanggungjawab memberikan petunjuk dan menyampaikan agama Ilahi kepada kaumnya. Namun, ada bahaya yang dilancarakan oleh sekelompok Yahudi. Mereka mengancam Nabi Isa dan Maryam sang ibunda.
Namun, Allah senantiasa menunjukkan kuasa-Nya. Dengan penuh kasih sayang, Allah selalu menuntun Nabi Isa dan Maryam ke tempat yang aman, yaitu di sebuah negara yang nyaman dan air yang mengalir lancar. Di tempat itu lah Nabi Isa melalui masa-masa pertumbuhannya. Dia tengah disiapkan untuk menyampaikan risalah samawi. Pada sebagian riwayat disebutkan tempat itu adalah Najaf. Di sana lah Nabi Isa bertumbuh dan berkembang atas perlindungan Allah.
Nabi Isa Ditugaskan Berdakwah di Tengah Masyarakat Bani Israil
Pada masa kenabiannya, Nabi Isa ditugaskan untuk mengajak Bani Israil kembali kepada Allah. Nabi Isa mengharapkan hidayah datang agar dapat menyelamatkan kaumnya dari kesesatan. Pada masa itu, Allah mengajarkan kitab Taurat dan Injil kepada Nabi Isa. Ada banyak hikmah dan ilmu yang hanya diberikan kepadanya. Bahkan, Allah juga memberinya berbagai mukjizat agar masyarakat dapat mengakui kenabiannya.
Nabi Isa Diutus untuk Berdakwah Kepada Bani Israil
Perjalanan dakwah Nabi Isa AS sesungguhnya tidak berbeda jauh dengan para Nabi dan Rasul lainnya. Tugas utamanya adalah mengajak manusia untuk beriman dan beribadah hanya kepada Allah semata. Berbeda dengan Nabi Muhammad SAW yang diutus kepada semua makhluk dari kalangan jin dan manusia, Nabi Isa hanya diutus kepada Bani Israil. Hal itu difirmankan Allah SWT dalam QS. Ali Imran: 49
وَرَسُوْلًا اِلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ەۙ اَنِّيْ قَدْ جِئْتُكُمْ بِاٰيَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ ۙاَنِّيْٓ اَخْلُقُ لَكُمْ مِّنَ الطِّيْنِ كَهَيْـَٔةِ الطَّيْرِ فَاَنْفُخُ فِيْهِ فَيَكُوْنُ طَيْرًاۢ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚوَاُبْرِئُ الْاَكْمَهَ وَالْاَبْرَصَ وَاُحْيِ الْمَوْتٰى بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚوَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُوْنَ وَمَا تَدَّخِرُوْنَ ۙفِيْ بُيُوْتِكُمْ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَۚ
Artinya: “Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil (dia berkata), “Aku telah datang kepada kamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beritahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman.” (QS. Ali Imran: 49)
Nabi Isa Dikhianati oleh Yahuda Iskariot
Perjalanan dakwah Nabi Isa tak selalu berjalan mulus. Sebagian umat Yahudi menyimpan permusuhan kepada Nabi Isa. Bahkan, mereka berencana untuk membunuh utusan Allah tersebut. Terdapat pengkhianatan oleh salah seorang hawariyyun (pengikut Nabi Isa) bernama Yahuda Iskariot. Dia mengaku mengimani kenabian Isa, namun hatinya berkata sebaliknya. Oleh sebab itu, Yahuda Iskariot termasuk kaum munafik.
Kemunafikan Yahuda Iskariot terkuak saat membongkar tempat persembunyian Nabi Isa. Alhasil, musuh dapat menyergapnya di tempat tersebut.
Nabi Isa Berhasil Lolos dari Upaya Pembunuhan
Dalam penangkapan itu, sesungguhnya para musuh hanya menangkap seseorang yang mirip atau menyerupai Nabi Isa. Orang-orang Nasrani meyakini musuh telah menyalib Nabi Isa pada hari Jumat, kemudian membunuhnya. Namun, kitab Al-Quran menolak bahwa Nabi Isa telah disalib dan dibunuh. Dalam Al-Quran disebutkan bahwa Allah SWT mengganti Nabi Isa yang hendak dibunuh dengan seseorang berwajah mirip. Allah telah melindungi Nabi Isa.
Nabi Isa Dikaruniai Banyak Mukjizat
Nabi Isa merupakan nabi terakhir yang diutus oleh Allah untuk berdakwah kepada Bani Israil. Hal itu demi mewujudkan umat yang bertakwa dan taat beribadah hanya kepada Allah SWT. Nabi Isa diberikan segala kelebihan untuk menggeser zaman jahiliyah menuju jalan yang penuh penerangan, yakni iman dan Islam. Sebagai bekal perjalanan dakwahnya, Nabi Isa diberikan beragam mukjizat oleh Allah SWT. Hal itu bertujuan untuk menunjukkan dan meyakinkan kepada masyarakat bahwa mereka hanya patut menyembah Allah SWT semata. Berikut mukjizat Nabi Isa AS yang dapat diteladani.
Nabi Isa Terlahir Tanpa Seorang Ayah
Terlahir tanpa adanya seorang ayah adalah mukjizat yang sangat agung. Namun, perlu diketahui, Nabi Isa bukanlah satu-satunya nabi yang terlahir tanpa ayah. Ada nabi lain yang diciptakan oleh Allah SWT tanpa ayah, bahkan tanpa ibu juga. Siapakah itu? Benar, Nabi Adam AS.
Nabi Isa Dapat Berbicara Saat Bayi
Kemampuan berbicara saat masih bayi merupakan mukjizat yang sangat luar biasa. Meskipun Nabi Isa masih bayi, tetapi Allah menjadikannya dapat berbicara kepada kaumnya dan mengabarkan tentang dirinya. Dengan demikian, masyarakat dapat mempercayai dan berhenti mengolok-olok Bunda Maryam.
Saat Bunda Maryam berjalan melewati masyarakat, tak sedikit yang mencemoohnya. Sebab, mereka hanya mampu melihat anak Maryam hanya secara lahir. Mereka memandang Maryam dengan penuh curiga. Banyak tudingan negatif tertuju padanya. Namun, Maryam tak ingin menjawab beragam tudingan menyakitkan tersebut. Dia lantas mengisyaratkan agar orang-orang yang menudingnya berzina untuk langsung bertanya kepada Nabi Isa yang saat itu berada dalam gendongannya.
“Bagaimana mungkin kami bisa berbicara dengan anak bayi yang baru dilahirkan?” tanya mereka dengan raut wajah tidak percaya.
Atas kuasa Allah, Isa menjawab tudingan masyarakat. Hal itu tercantum dalam firman Allah di QS Maryam: 27-33.
Artinya: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberiku al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikanku seorang nabi. Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) solat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” (QS. Maryam:27-33)
Karena ucapan Nabi Isa tersebut, tudingan masyarakat berhasil dipatahkan. Nabi Isa telah membuktikan kebenaran, menyelamatkan sang ibunda, serta menetapkan kenabiannya bagi masyarakat agar kembali ke jalan yang benar.
Nabi Isa Dapat Menurunkan Hidangan dari Surga
Pada suatu ketika, Nabi Isa mendapat permintaan besar dari hawariyyun. Hal itu bermula saat Nabi Isa menyampaikan firman Allah agar seluruh hambanya berpuasa selama 30 hari. Namun, para pengikut Nabi Isa meminta “hadiah” di penghujung bulan.
“Wahai Isa putra Maryam, bisakah Tuhanmu mengirimkan kepada kami sebuah hidangan dari surga?” begitu permintaan para pengikut Isa.
Nabi Isa terkejut mendengarnya. Tak hanya untuk menguji kenabiannya, permintaan para pengikutnya juga sebagai bentuk menguji kebesaran Allah.
“Takutlah kepada Allah SWT jika kalian memang beriman,” kata Isa.
Padahal, sudah banyak mukjizat Nabi Isa yang disaksikan para pengikutnya, namun mereka tak pernah puas. Para pengikut Nabi Isa beralasan, mereka meminta hidangan itu demi ketenteraman hati. Dengan demikian, iman mereka menjadi lebih kuat. Akhirnya, Nabi Isa mengabulkan permintaan pengikutnya. Dia berdoa kepada Allah agar permintaan umatnya itu dikabulkan.
“Ya Rabb kami. Turunkanlah kepada kami sebuah hidangan dari langit, yang hari turunnya akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu. Berilah kami rezeki. Engkaulah Sang Maha Pemberi rezeki,” mohon Nabi Isa.
Allah SWT mengabulkan permohonan Nabi Isa. Terdapat sebuah meja suci berisi banyak makanan (Al Maidah) yang turun dari langit. Tampak dua buah awan mengapitnya, membawa makanan tersebut turun menuju Nabi Isa. Sementara, Nabi Isa terus berdoa agar hidangan tersebut menjadi rahmat, bukan azab. Hidangan tersebut terdiri atas roti, ikan, delima dan buah-buahan, dan beragam makanan lainnya.
Hidangan tersebut tak kunjung habis meskipun ribuan orang memakannya. Namun, keajaiban dari Al Maidah ini di kemudian hari disalahartikan oleh pengikutnya. Mereka menganggap Nabi Isa sebagai putra Allah, lantas menyembahnya. Kisah tersebut diabadikan dalam surat Al Maidah: 110-120.
Nabi Isa Diangkat ke Langit dalam Peristiwa Penyaliban
Pada suatu ketika, orang-orang Yahudi berencana melakukan pembunuhan terhadap Nabi Isa. Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, orang-orang Yahudi menghasut Raja Dimasyq (Damascus), seorang musyrik penyembah bintang. Mereka mengatakan bahwa di Baitul Maqdis terdapat seorang lelaki yang menghasut khalayak ramai agar memberontak kepada raja. Lantaran murka, raja memerintah gubernurnya agar menangkap Nabi Isa, menyalibnya, lalu mengikat kepalanya dengan duri.
Sementara, Allah melindungi Nabi Isa dengan cara menyerupakan sahabat Nabi Isa seperti dirinya. Saat penangkapan terjadi, Nabi Isa diangkat ke langit. Hal itu tertuang dalam QS. An-Nisa: 157-159.
“Dan karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa Putra Maryam, Rasul Allah’. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (qs. An-Nisa: 157-159)
Nabi Isa Dapat Menghidupkan Burung dari Patung Tanah Liat
Pada zaman itu, para pendeta masih memegang teguh kitab Taurat dan menentang ajaran Nabi Isa. Dakwah Nabi Isa pun diketahui oleh Raja Herodes. Tak percaya dengan dakwah Nabi Isa, Raja Herodes meminta menunjukkan mukjizat. Bahkan, Raja Herodes langsung mengumpulkan rakyatnya untuk melihat mukjizat itu. Nabi Isa AS membuat sebuah patung dari tanah liat berbentuk burung. Saat Nabi Isa meniupnya, patung itu tiba-tiba hidup dan terbang.
Nabi Isa dapat Menyembuhkan Orang Berpenyakit Kusta hingga Kebutaan
Mukjizat lain yang dimiliki Nabi Isa adalah menyembuhkan orang berpenyakit kusta. Selain itu, Nabi Isa juga dapat mengembalikan penglihatan orang yang terlahir buta. Hal itu tertuang dalam QS Al Maidah:110
اِذْ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ نِعْمَتِيْ عَلَيْكَ وَعَلٰى وَالِدَتِكَ ۘاِذْ اَيَّدْتُّكَ بِرُوْحِ الْقُدُسِۗ تُكَلِّمُ النَّاسَ فِى الْمَهْدِ وَكَهْلًا ۚوَاِذْ عَلَّمْتُكَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَ ۚوَاِذْ تَخْلُقُ مِنَ الطِّيْنِ كَهَيْـَٔةِ الطَّيْرِ بِاِذْنِيْ فَتَنْفُخُ فِيْهَا فَتَكُوْنُ طَيْرًاۢ بِاِذْنِيْ وَتُبْرِئُ الْاَكْمَهَ وَالْاَبْرَصَ بِاِذْنِيْ ۚوَاِذْ تُخْرِجُ الْمَوْتٰى بِاِذْنِيْ ۚوَاِذْ كَفَفْتُ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَنْكَ اِذْ جِئْتَهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ فَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْهُمْ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ
Aartinya: “Dan ingatlah ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Rohulkudus. Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) Hikmah, Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) di kala waktu engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.” (QS. Al-Maidah:110)
Mukjizat itu juga dapat ditemukan di QS Ali Imran: 49.
وَرَسُوْلًا اِلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ەۙ اَنِّيْ قَدْ جِئْتُكُمْ بِاٰيَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ ۙاَنِّيْٓ اَخْلُقُ لَكُمْ مِّنَ الطِّيْنِ كَهَيْـَٔةِ الطَّيْرِ فَاَنْفُخُ فِيْهِ فَيَكُوْنُ طَيْرًاۢ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚوَاُبْرِئُ الْاَكْمَهَ وَالْاَبْرَصَ وَاُحْيِ الْمَوْتٰى بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚوَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُوْنَ وَمَا تَدَّخِرُوْنَ ۙفِيْ بُيُوْتِكُمْ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَۚ
Artinya: “Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil (dia berkata), “Aku telah datang kepada kamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beritahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman.” (QS. Ali Imran:49)
Nabi Isa dapat Mengetahui Rahasia Orang Lain
Nabi Isa juga diberikan mukjizat untuk mengetahui apa yang orang lain makan dan disimpan di dalam rumah. Hal itu tertuang dalam QS Al Imran:49.
Artinya: “Dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.”
Nabi Isa juga memiliki kemampuan mengetahui rahasia orang lain. Hal itu terdapat dalam QS Al Jin:26-27.
“(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.”
Semoga kita bisa mengambil hikmah atas keteladanan Nabi Isa AS dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Bermanfaat.
Allahu’alam Bi Syawab