Hari ini, ramai di media sosial terkait kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20, diakbitkan sikap sebagian masyarakat yang menolak tim nasional Israel untuk berlaga di Indonesia, yang berdampak gagalnya Timnas u20 Indonesia berlaga di turnamen tersebut.
Sepakbola memang menjadi salah satu olahraga paling populer di Dunia, tidak heran sepakbola dapat menjadi media yang efektif dalam menyampaikan pesan apapun kepada warga global.
salah satu hal yang menarik adalah, terdapat pemain sepakbola dan event sepakbola yang secara tidak langsung mengenalkan Agama Islam, maupun nilai nilai Islam yang akhirnya diketahui oleh warga dunia melalui sepakbola.
- Piala Dunia Qatar 2022
Pertama, pada 20 November lalu dalam event Piala Dunia Qatar 2022, di event tersebut terdapat satu hal yang mencolok dan berbeda dengan event event sebelumnya yaitu pembukaan Piala dunia Qatar diawali dengan lantunan ayat suci Al-Quran.
Saat itu, Ghanim Al Muftah, selaku Brand Ambassador Piala Dunia 2022 melantunkan ayat suci Al Qur’an tepatnya surat Al-Hujurat ayat 13.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.”
Pembacaan ayat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan pentingnya toleransi di antara sesama manusia.
Lantunan ayat suci itu pun mendapat sambutan hangat dari publik. Banyak yang mengaku terharu mendengar ayat itu didengungkan.
Bukan hanya itu, Qatar menempatkan beberapa mural di seluruh negeri dengan hadits Nabi Muhammad SAW untuk memperkenalkan Islam kepada para penggemar Piala Dunia yang akan datang. Salah satu hadits tersebut berbunyi:
“Setiap kebaikan adalah sedekah. Barang siapa yang tidak menyayangi orang lain, tidak akan disayang. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun dengan sedekah setengah kurma,”
Hadits-hadits ini dipasang agar masyarakat dunia tahu bahwa Islam mengajarkan pentingnya saling berbagi, mengutamakan nilai kepedulian, kasih dan sayang, dan perdamaian.
- Nilai Islam dikenalkan oleh Pesepakbola Muslim eropa
Berbicara Islam dan sepak bola tentu jadi ingin membahas Mohamed Salah dan Sadio Mane. Salah dan Mane adalah sedikit dari banyaknya pesepak bola Muslim yang ada di Eropa.
Sadio mane dikenal dengan sosok dermawan dan religius, ia lahir dari keluarga sederhana dan sang Ayah merupakan marbot mesjid di negaranya, Senegal.
Sadio Mane merupakan pesepakbola populer di Eropa, dan cara mengenalkan Islam, ia tidak minum alkohol ketika mendapat juara , tentu ini bertentangan dengan hampir semua pemain bola eropa, dimana alkohol digunakan sebagai minuman perayaan juara.
Kemudian ia juga mengaku tidak pernah meninggalkan shalat 5 Waktu, ia menyebut bahwa ia sangat menghormati aturan aturan agama Islam.
kemudian ada Mohamed Salah, ia merupakan muslim yang taat , karena ia merupakan pesepakbola yang berasal dari keluarga Muslim di Mesir.
Cara Mohamad Salah mengenalkan Islam, setiap ia mencetak gol ia selalu bersujud, dan ia lakukan itu secara konsisten, kita ketahui bersama, bahwa sujud merupakan salah satu gestur(gerakan) dalam melaksanakn shalat.
Menyebarkan agama Islam atau lebih kita kenal dengan nama dakwah adalah tugas bagi semua umat Muslim. Apapun profesinya apapun tingkatan pengetahuan agamanya, tak terkecuali pesepak bola.
Menyampaikan Nilai Islam . tidak melulu dengan cara yang itu-itu saja, salah satu cara mengenalkan agama yang baik bisa dengan menunjukkan tingkah dan perilaku baik manusia.
“Serulah oleh kalian (umat manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, nasihat yang baik, dan berdebatlah dengan mereka secara baik-baik…” (QS. an-Nahl:125).
Sangat mudah berbicara tentang Islam di lingkungan yang masyarakatnya mayoritas Muslim, tapi, pernahkah kita membayangkan betapa sulitnya mengenalkan Islam di linkungan yang Muslimnya sebagai minoritas?
“Serulah oleh kalian (umat manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, nasihat yang baik, dan berdebatlah dengan mereka secara baik-baik…” (QS. an-Nahl:125).