Sekolah pertama anak adalah di rumah. Guru pertama anak adalah orang tua. Di rumah, orang tua memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan kepada anak, salah satunya adalah dengan membaca. Sering mengetahui kalimat, “Membaca adalah jendela dunia”? Ya betul, dengan cara mengajari anak membaca sejak dini, minat baca anak semakin terbentuk dengan baik. Yang mana minat baca ini akan bermanfaat untuk masa depannya. Seolah-olah dengan membaca, dunia mudah untuk ia jelajahi.
Dilansir dari sahabatkeluarga.kemendikbud.go.id, pada September 2019, data UNESCO menunjukkan minat baca anak Indonesia jika dipersentasekan ada di kisaran 0,01%. Hal ini berarti dari 10.000 anak Indonesia, hanya ada satu anak yang senang membaca. Juga apabila dibandingkan dengan 70 negara, minat baca di Indonesia menempati peringkat ke-63. Miris memang. Pasalnya mengajari anak agar memiliki minat membaca cukup susah, tetapi orang tua tidak boleh menyerah.
Cara Mengajari Anak Tanpa Membaca
- Cobalah Mengenalkan Huruf Dengan Cara yang Mengasyikkan
Gunakan media yang atraktif. Anak kecil lebih suka gambar berwarna dan tulisan berwarna. Kamu bisa menggunakan flashcard huruf untuk melatih anak membaca. Mintalah si kecil untuk mulai menghafal huruf-huruf alfabet dan beri contoh bunyi yang benar seperti apa. Biarkan si kecil praktik dan tentunya kamu tetap memastikan bahwa huruf yang si kecil ucapkan sudah benar. Hal ini karena akan berpengaruh saat ia sudah bisa membaca nantinya.
Misalnya, ketika si kecil menjumpai huruf “D”. Maka, ketika ia sudah hafal hurufnya, secara spontan akan mengatakan “de”. Begitupun dengan huruf-huruf yang lainnya.
- Cobalah Mengajari Si Kecil Agar Menghafal Suku Kata
Pastikan terlebih dahulu bahwa anak sudah hafal semua huruf alfabet. Kemudian, ajarkan secara khusus padanya huruf-huruf vokal, yaitu A, I, U, E, dan O. Setelah itu, gabungkan huruf-huruf alfabet tersebut dengan huruf vokal. Misalnya, ba, ci, di, sa, mi, dan seterusnya. Biarkan si kecil menghafalnya secara bertahap. Mesti diingat, hindari terlebih dahulu untuk mengajarkan si kecil membaca suku kata dengan akhiran huruf mati. Biarkan ia menguasai tahapan membaca dengan akhiran huruf vokal terlebih dahulu.
- Ajari Si Kecil Untuk Membaca Suku Kata Bervariasi
Setelah berhasil membaca satu suku kata, ajari si kecil untuk membaca suku kata bervariasi. Suku kata bervariasi misalnya, bo-la, sa-ya, su-ka.
- Memperkenalkan Kepada Si Kecil Huruf Mati
Setelah tahap sebelumnya sudah dikuasai, upgrade belajarnya dengan cara mengenalkan huruf mati. Misalnya, “ng”, ”ny”, dan lainnya. Mintalah agar si kecil menghafalnya.
- Melatih Si Kecil Membaca Setiap Kata Secara Utuh
Terdengar sulit memang, tapi itulah kesabaran dan konsistensi orang tua diuji. Semuanya perlu pembiasaan saja, nanti lama-kelamaan juga anak lancar membaca. Lebih baik, ajarilah sesuai dengan karakter si kecil ya, Bun?
Tips Mengajari Anak Membaca Sejak Dini
Salah satu tantangan orang tua dalam memberikan pengajaran kepada anaknya yang usia dini adalah mengajarkannya membaca. Berikut Gramedia.com merangkumnya untuk kamu aplikasikan.
- Memahami Keterampilan Inti Anak
Setiap anak memiliki keterampilan yang berbeda. Nah, sebagai orang tua, kamu harus paham keterampilan si kecil. Ada lima komponen yang dibutuhkan anak agar berhasil dalam proses belajar membaca.
- Kesadaran Fonemik adalah kemampuan anak untuk mendengar dan melakukan manipulasi suara yang berasal dari kata-kata yang berbeda.
- Phonic adalah kemampuan anak untuk mengenali hubungan antara huruf bacaan dengan bunyinya.
- Kosakata adalah kemampuan anak untuk memahami definisi, arti kata, dan konteksnya.
- Pemahaman bacaan adalah kemampuan anak untuk memahami arti teks bacaan. Baik yang ada dalam buku informasi atau buku cerita yang ia baca.
- Kefasihan adalah kemampuan anak untuk membaca suatu teks secara lantang disertai kecepatan, serta pemahaman dan akurasinya pas.
- Menggunakan Buku dan Lagu
Berikan buku cerita dan kenalkan huruf serta kata-kata yang ada di dalamnya. Dengan cara ini, anak akan lebih antusias untuk menyerap ilmu.
Selain itu, ajaklah si kecil untuk mendengarkan lagu favoritnya. Mendengarkan lagu favorit mampu membuat si kecil senang, dan menambah perbendaharaan kosakata. Selain itu, kamu bisa menggunakan media bertepuk tangan secara ritmis berbarengan dengan melantunkan lagu secara serempak. Cara ini turut membangun kesadaran fonemik anak sebagai salah satu komponen penting ketika belajar membaca, loh.
- Menggunakan Permainan Kartu
Buatlah permainan kartu sederhana berisi kata-kata yang ada di dalam rumah. Misalnya, kartu tersebut berisi tulisan, “nama mainan si kecil”, “nama perabotan rumah”. Ajarkan si kecil mengeja dan mintalah kepadanya agar menempelkan kartu-kartu tersebut kepada benda asli di dalam rumah. Cara ini memang memerlukan waktu lebih untuk mempersiapkan medianya. Tetapi, cara ini efektif dalam membangun fonik si kecil sekaligus meningkatkan keterampilan decoding, yaitu kemampuan anak untuk melafalkan kata-kata yang ada dalam tulisan tersebut.
- Stimulus Dengan Menghadirkan Banyak Tulisan di Sekitar Tempat yang Ia Jumpai
Ketika di rumah, buatlah banyak tulisan dan tempelkan pada benda-benda di rumah. Atau ketika bepergian dan mengetahui poster, reklame, dan iklan lainnya cobalah kamu tanyakan pada si kecil,” itu tulisan apa dek? bacanya bagaimana?”. Dengarkan bunyi apa yang pertama kali si kecil lontarkan. Setelah itu, kamu bisa bertanya ulang,”kira-kira kata atau suara apa saja yang dimulai dengan huruf S (misal huruf yang tadi si kecil lontarkan adalah huruf S)”. Dengan begitu, si kecil akan turut mempertajam ingatannya.
- Menggunakan Permainan Tebak-Tebakan
Bermain dan belajar secara seru. Cobalah main bersama anak untuk menebak kata-kata yang kamu tuliskan pada selembar kertas. Kata apa itu dan bagaimana bunyinya. Pasti akan terasa asyik.
- Membaca Bersama Anak Setiap Hari
Banyak orang kurang menyadari pentingnya kegiatan sederhana ini. Padahal dengan cara seperti ini yang konsisten dilakukan, keterampilan membaca anak juga akan meningkat.
- Memanfaatkan Beragam Aplikasi Belajar
Jika terlalu monoton belajar membaca menggunakan buku fisik, coba variasikan menggunakan aplikasi yang ada di gadget. Isilah gadget tersebut dengan aplikasi-aplikasi yang edukatif namun tetap membuat anak merasa senang ketika membukanya.
- Orang Tua Harus Ekstra Sabar
Perlu kamu pahami, bahwa perkembangan masing-masing anak berbeda. Ada yang memang memiliki ritme perkembangan yang cepat dan ada yang kurang. Kuncinya, sebagai orang tua harus ekstra sabar untuk menaklukkan si kecil memahami suatu pelajaran bacaan.
Manfaat Kegiatan Membaca Untuk Anak
- Si Anak Kaya Akan Kosakata
Anak yang terbiasa dengan membaca, mendengar berbagai kosakata baru, maka pemahaman tentang “bahasa” akan semakin baik. Pemahaman bahasa yang baik mampu meningkatkan perkembangan otak secara lebih efektif. Hal ini didukung oleh penelitian yang terjadi di Rhode Island Hospital, AS (Amerika Serikat). bahwasanya pada penelitian tersebut membandingkan antara dua kelompok bayi yang memiliki usia 8 bulan.
Kelompok A adalah kelompok bayi yang tidak sering dibacakan cerita oleh ayah bundanya. Sedangkan kelompok B adalah kelompok bayi yang sering dibacakan cerita oleh ayah bundanya. Hasilnya mencengangkan. Kelompok A, kosakata sekaligus pemahamannya meningkat 16%. Sedangkan kelompok B, kosakata sekaligus pemahamannya meningkat 40%.
- Keterampilan Komunikasi Anak Meningkat
Seorang yang memiliki keterampilan komunikasi dengan baik pasti memiliki keterampilan mendengar atau membaca dengan baik pula. Anak yang belum bisa membaca bisa kamu stimulus menggunakan cerita yang ayah dan bunda bacakan. Bacakanlah dengan volume suara lantang (read a loud) agar anak bisa mendengarnya dengan baik.
Nah, dengan begitu perbendaharaan kata yang terserap oleh telinga si kecil akan semakin banyak. Serta, secara tidak langsung akan berpengaruh pada kemampuan si kecil manakala nantinya ingin mengucapkan sesuatu kepada teman bicaranya mampu mengucapkan dengan susunan kalimat yang baik pula.
- Melatih Anak Berpikir Logis
Dengan kamu membacakan cerita pada si kecil sejak dini, itu akan membantu anak memiliki pikiran yang logis. Bahwasanya poin positif dari baiknya logika berpikir sejak dini, anak sudah mampu membedakan dasar-dasar apa yang salah dan benar, konsekuensi apa yang akan terjadi ketika mengambil suatu tindakan.
Karena secara tidak langsung, proses membaca anak sejak dini tersebut mampu menghasilkan pemahaman lebih awal pada si kecil. Misalnya, si kecil bisa paham antara sebab dan akibat dalam suatu cerita, si kecil terbiasa belajar agar mampu menjunjung tinggi logika berpikir, bahkan si kecil bisa memiliki pikiran abstrak. Yang mana semua ini sangat diperlukan ketika nantinya si kecil harus mengambil keputusan atau kesimpulan sendiri dari bukti-bukti yang ada dengan kemampuan menalarnya.
- Mengenalkan Anak Suatu Konsep Baru
Dengan membaca, ayah dan bunda turut mengenalkan suatu konsep baru yang bahkan sulit untuk dijumpai di lingkungan si kecil tinggal. Misalnya ketika mengenalkan bentuk-bentuk benda yang ada di luar angkasa. Itu kan sulit untuk kita jumpai secara kasat mata. Tetapi, melalui buku atau bahan bacaan lain, si anak bisa mengerti, “Oh ini ya namanya asteroid, planet, atau benda-benda lainnya yang ada di luar angkasa”.
Nah, selain mengenalkan bentuk, proses belajar membaca juga bisa mengenalkan segala macam warna, angka, huruf, dan lain sebagainya. Karena lagi-lagi ruang lingkup yang bisa kita amati secara kasat mata itu terbatas.
- Mengembangkan Imajinasi Serta Kreativitas Anak
Membaca dapat meningkatkan daya tangkap si anak. Anak akan merasa terpancing apabila mengetahui hal-hal baru. Terutama pada usia emas, keingintahuan anak sangat tinggi. Dari sini memotivasi si anak agar otak aktif berimajinasi dan mengasah kreativitas.
Begitupun dengan Gery Puraatmaja, seorang pendongeng yang famous mengungkapkan bahwa,” Anak yang gemar membaca cerita atau mendongeng memiliki kemampuan kreativitas yang lebih baik. Selain itu, daya imajinasi anak, kosakata anak, serta keadaan emosional sekaligus perkembangan sosialnya dengan orang tua atau orang lain menjadi lebih harmonis”.
- Melatih Konsentrasi Anak
Dengan membaca, anak akan fokus pada tulisan yang ia baca. Anak akan lebih menjaga konsistensinya untuk memproses bacaan-bacaan tersebut secara baik. Dan proses ini tidaklah sebentar, memerlukan perhatian yang cukup lama. Dengan demikian, konsentrasi si kecil akan mudah terbentuk ketika dewasa nanti karena telah memiliki bibit-bibit konsistensi untuk fokus pada suatu hal. Berbeda halnya jika anak menonton video atau animasi bergerak. Fokusannya bisa saja mengikuti arah gerak video tersebut dan ini bisa mengakibatkan si kecil sulit fokus.
- Membuka Cakrawala
Berbagai informasi dengan mudah anak dapatkan melalui membaca. Bukan hanya membaca buku, tetapi media sosial kian hari kian banyak konten yang informatif, edukatif, dan lebih atraktif. Dari situ, pengetahuan anak akan terus meningkat dan semakin menyadari bahwa informasi di luaran sana teramat banyak. Inilah yang dinamakan dengan membuka cakrawala.
- Anak Siap Dalam Menghadapi Kehidupan Nyata
Ayah bunda pun tahu bahwa kehidupan di dunia nyata itu keras. Dengan melatih anak gemar membaca, minimal si kecil akan tahu gambaran di kehidupan nyata itu seperti apa. Dengan begitu, mental si kecil telah terbentuk dan siap ketika nantinya menjumpai kehidupan yang sesungguhnya.
- Membentuk Pola Perilaku Sekaligus Nilai Sosial
Membaca bisa menjadi salah satu cara untuk pendidikan karakter anak. Ayah dan bunda bisa memberikan bacaan yang memiliki nilai-nilai sosial di dalamnya. Nah, dari situ si kecil akan memiliki pengetahuan baru dan menerapkannya dalam berperilaku sehari-hari. Misalnya, ketika kamu memberikan bacaan tentang pentingnya berbagi dengan saudara. Maka, si kecil akan bisa mengimplementasikan bacaan tersebut kepada saudaranya.
- Membangun Hubungan Erat Antara Anak dan Orang Tua
Ketika ayah dan bunda menemani anak membaca, kegiatan ini menjadi salah satu cara menciptakan komunikasi yang interaktif di antara keduanya. Misalnya, ketika kamu membacakan suatu cerita dan melihat ekspresi si kecil tertawa, ceria, kamu pasti juga akan merasakan hal serupa. Nah, inilah yang membuat suasana hangat sekaligus ikatan emosional semakin terasa.
- Meningkatkan Prestasi Akademik
Di Amerika Serikat, sebuah data statistik menunjukkan bahwa anak-anak yang prestasi di bidang akademik sekolah merupakan anak-anak yang gemar membaca. Orang tua di Amerika sangat mendukung tumbuh kembang anaknya dengan cara sering membacakan buku pada si kecil. Begitupun didukung dari hasil studi pada Januari 2013 lalu, dalam Perspektif Psychological Science menyimpulkan,”anak-anak yang membaca dengan gaya interaktif akan mampu meningkatkan IQ lebih dari 6 poin”.
- Meningkatkan Minat Membaca Anak
Jika kegiatan membaca dibiasakan sejak dini, maka si kecil akan merasa nyaman untuk terus membaca. Karena membaca membutuhkan lingkungan kondusif dan itu sudah ia dapatkan sejak kecil. Dukungan orang tua juga menjadi penyemangat agar anak memiliki minat membaca.