Bulan Ramadhan merupakan bulan yang paling berkah dibanding bula-bulan pada umumnya. Tidak heran, pada bulan ini ada banyak sekali keistimewaan yang telah diberikan oleh Allah swt. 

sebagaimana dalam sabda Rasulallah SAW;

Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan,” (HR. Ahmad).

Pada bulan Ramadhan terdapat kebiasaan-kebiasaan yang positif yang berkembang dalam masyarakat, salah satunya yaitu Tadarusan. tentu kita sering mendengar kata tadarusan, bahkan bisa jadi kita setiap malam selalu melakukan kegiatan tersebut.

Secara etimologi, tadarusan dari kata   تدارس – يتدارس yang artinya: saling belajar. Wazan تفاعل menunjukkan adanya mufa’alah, yaitu interaksi antara dua orang atau lebih. 

Sehingga tadarus adalah aktivitas belajar antara dua orang atau lebih, dalam hal ini maksudnya adalah belajar Al Qur’an.

secara sederhana dalam masyrakat tadarus merupakan kegiatan membaca quran secara bersama-sama, maupun secara bergantian, dan saling mengoreksi kesalahan, dalam membaca al Quran.

  1. Keutamaan melakukan Tadarusan

Dalam salah satu hadist yang menjelaskan tentang keutamaan dari melakukan tadarusan, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

“Tidaklah beberapa orang berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid), mereka membaca Kitabullah (Al Qur’an) dan saling mengajarkan satu dan lainnya di sana, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan hati), mereka akan diliputi rahmat Allah, akan dikeliling oleh para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya” (HR. Muslim no. 2699).

  1. Bisa saling Mengoreksi Kesalahan Bacaan Quran

Dalam kegiatan tadarusan, selain membaca Quran bersama-sama, biasanya setiap orang akan membaca quran dan orang lain mendengrakan kemudian mengoreksi bila ada kesalahan bacaan.

ini menunjukan hal positif dalam kegiatan tadarusan, selain target bacaan tercapai, juga dapat sambil belajar Quran. sebagaimana dulu Rasulullah dan malaikat jibril dalam mengajarkan quran,

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ 

Artinya, “Dari Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah saw adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril A\ss menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Al-Quran. Sungguh Rasulullah saw orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus.” (HR. Bukhari)

Tadarsuan di bulan Ramadhan menjadi hal yang sangat digemari oleh masyrakat, biasanya dilaksanakan sebelum magrib ataupun bada tarawih, yang memilki tyujuan guna menghatamkan quran secara bersama-sama.

Insya Allah, tadarusan akan mendatangkan kebaikan, karena yang dibaca adalah Quran, kitab suci umat islam, yang berisi wahyu Allah, SWT, sebagaimana dijelaskan dalam hdist,

عَنْ عَائِشَةَ رضى الله عنها قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ »

“ A’isyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim).