Surah Al-Kahfi merupakan wahyu Al-Qur’an yang ke-68 yang turun sesudah surah Al-Ghâsyiyah dan sebelum surah Asy-Syûrâ. Surat ini terdiri dari 110 ayat, menurut mayoritas ulama, kesemuanya turun sekaligus sebelum nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah, Menurut pendapat Ahli Tafsir menyatakan bahwa surat ini diturunkan di Makkah dan termasuk golongan surat makkiyah.
Selain memilki kisah yang sangat memukau, seperti kisah Ashhabul Kahfi, kisah Musa bersama Khidir, kisah Dzul Qarnain, dan aktivitasnya membangun dinding penghalang besar yang menutupi Ya’-juj dan Ma’-juj, menetapkan adanya hari Berbangkit, tiupan sangkakala, dan penjelasan mengenai orang-orang yang merugi amalnya.
Surat ini memilki keutamaan-keutamaan, sehingga jumhur ulama sepakat mengamalkan surat ini pada saat-saat tertentu, salah satunya membaca surat al kahfi pada hari jumat memilki keutamaan tersendiri.
- Akan disinari diantara dua jumat
Terdapat beberapa hadis sahih mengenai keutamaan membaca surat Al-Kahfi di hari Jumat maupun di malam Jumat. di antaranya dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu. Beliau radhiyallahu ‘anhu berkata,
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat, ia akan diterangi dengan cahaya di antara ia dengan Ka’bah.” (HR. Ad-Darimi dalam Sunan-nya no. 3450, disahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib no. 736.)
Hadist kedua :
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470)
Maksud dari kata “memberikan cahaya di antara dua jumat baginya” adalah ganjaran dan pahalanya senantiasa ada sepanjang minggu, dan untuk menggambarkan banyaknya pahala yang diperoleh.
- Terhindar dari Fitnah Dajjal
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan untuk membaca awal-awal surat Al Kahfi agar terlindung dari fitnah Dajjal. Dalam riwayat lain disebutkan akhir-akhir surat Al Kahfi yang dibaca. Intinya, surat Al Kahfi yang dibaca bisa awal atau akhir surat. Dan yang lebih sempurna adalah menghafal seluruh ayat dari surat tersebut.
Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
“Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal” (HR. Muslim no. 809).
مَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ آخِرِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ ». قَالَ حَجَّاجٌ « مَنْ قَرَأَ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ سُورَةِ الكَهْفِ
“Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.” Hajjaj berkata, “Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al Kahfi” (HR. Ahmad 6 ; 446)
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “(Kenapa yang dianjurkan untuk dibaca adalah surat Al Kahfi?) Karena di awal surat tersebut terdapat ayat-ayat yang menakjubkan. Siapa yang mau merenungkannya, niscaya ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal. Sebagaimana pula dalam akhir-akhir ayat surat tersebut.
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا
“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) meng-ambil…” (Al-Kahfi: 102)
Begitu banyak pelajaran dan keutamaan dalam surat Al-Kahfi, maka sudah seharusnya bagi setiap muslim untuk bersemangat dalam membaca surat ini, menghafalnya, dan mengulang-ulangnya, terutama pada sebaik-baiknya hari di mana matahari terbit, yaitu hari Jum’at.
Tapi betapa banyak orang lalai dari amalan yang satu ini ketika malam Jum’at atau hari Jum’at, padahal membaca surat Al Kahfi adalah suatu yang dianjurkan (mustahab) di hari Jum’at karena pahala yang begitu besar sebagaimana berita yang dikabarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu akankah kita melewatkan begitu saja ?